Rabu, 21 Juli 2010

Intel Core i7


20 November 2008 lalu, Intel melalui perwakilannya di Indonesia memperkenalkan keluarga prosesor terbarunya di Jakarta. Prosesor ini diklaim Intel sebagai prosesor tercepat di bumi. Prosesor dengan kode nama Nehalem dan diberi nama Intel Core i7 ini merupakan penerus Intel Core Microarchitecture. Ia ditujukan untuk pangsa pasar desktop kelas high-end. Prosesor ini dianggap Intel sebagai perubahan terbesar abad ini dalam bidang arsitektur prosesor. Prosesor Intel Core i7 dibuat dengan desain mikroarsitektur yang baru dan efisien dalam penggunaan energi.
Intel Core i7 sudah tidak lagi menggunakan LGA775 dan digantikan dengan LGA1366. Soket ini ini mulai dihadirkan pada motherboard dengan chipset Intel X58 Express yang mulai banyak beredar. Dari fisiknya, soket ini memang berukuran lebih besar dibanding LGA775, oleh karena itu heatsink fan pendukungnya pun harus sesuai, tidak bisa menggunakan heatsink fan LGA775.

Saat pertama kali memperkenalkan Nehalem, Paul Otellini (Chief Executive Officer, Intel Corporation) mengatakan, "Nehalem adalah arsitektur baru yang diharapkan memperkuat jajaran mikroarsitektur Intel Core, meningkatkan performa secara signifikan, penghematan energi lebih baik, dan kemampuan untuk menghadirkan fitur server di desktop, sejalan dengan kemampuan Intel untuk memimpin pasar dengan teknologi 45nm”.

Intel baru menghadirkan 3 jenis prosesor Nehalem, yaitu prosesor Core i7 Extreme Edition i7-965 dengan kecepatan 3,2GHz, prosesor Core i7 i7-940 berkecepatan 2,93GHz, dan prosesor Core i7 i7-920 berkecepatan 2,66GHz.

Intel Core i7 merupakan salah satu dari sejumlah prosesor buatan Intel yang memiliki arsitektur yang baru dibandingkan generasi sebelumnya. Prosesor ini diciptakan masih menggunakan transistor bermaterial hafnium dioxide (high-k) serta bermetal gate, dengan pabrikasi 45nm. Dengan kata lain sama dengan yang digunakan Penryn, generasi sebelumnya.

Sedikit menyegarkan ingatan, material hafnium dioxide (high-k) dapat menekan kebocoran arus. Hafnium dioxide diperkenalkan saat Intel merilis processor 45nm, Penryn, seperti Core 2 Duo “Wolfdale” dan Core 2 Quad “Yorkfield”. Bahkan Budi Wahyu Jati (Country Manager, Intel Indonesia) mengatakan, “Bahan ini pernah diusulkan untuk mendapatkan penghargaan Nobel karena menggunakan bahan material baru dalam membuat chip komputer”.

Karena masih pakai material yang telah digunakan pada generasi sebelumnya, di mana letak keunggulan Nehalem? Meski Penryn menggunakan pabrikasi 45nm, namun desain yang digunakan mirip dengan desain prosesor generasi sebelumnya yang memanfaatkan 65nm. Peningkatan yang ada pada Penryn lebih pada pabrikasi 45nm beserta materialnya.
Dalam hal clock, Penryn tidak memberikan peningkatan yang jauh, meski dari segi core clock bisa lebih ditingkatkan. Nehalem sendiri merupakan suatu prosesor yang menggunakan desain baru, walau tetap menggunakan pabrikasi 45nm beserta material yang sama.
Hal ini sejalan dengan kebijaksanaan Intel yang menganut “tick-tock”. Tick berarti teknologi proses yang baru (45nm beserta materialnya), sementara tock berarti mikroarsitektur baru (Nehalem).

Saat ini, Nehalem memiliki 4 inti, namun nantinya akan memiliki inti lebih banyak lagi. Memang prosesor dengan 4 inti, alias quad core bukanlah barang baru. Meskipun begitu, selama ini Intel memproduksi prosesor quad core-nya menggunakan teknik menggabungkan 2 buah dual core pada 1 kemasan. Nehalem yang telah diluncurkan Intel, keempat intinya terletak pada 1 die. Dengan kata lain Nehalem tersebut merupakan native quad core processor alias benar-benar 4 inti.

Dengan arsitektur baru, Intel Core i7 diklaim mampu meningkatkan kemampuan komputasi hingga 40% tanpa memerlukan energi tambahan. Hal ini jelas menjadi nilai tambah, mengingat penghematan energi merupakan salah satu hal penting yang sedang digalakkan.
Read More